Syerem yaah?? Itu judul sebuah artikel yang didapat suamiku karena dokter memvonisku berpenyakit demikian. Bayangin... hampir setahun merindukan untuk hamil, ketika diberi oleh Allah, kondisinya malah membuat aku terhenyak, bayiku meracuni ibunya... kog bisa?Gitu deh, Ibrahim yang kami rindukan kehadirannya, harus lahir setahun lalu secara caesar. Sementara sperti yang dikhawatirkan dokter, ternyata keesokan harinya pasca ’melahirkan’ aku kejang....saat itu seperti meregang nyawa, kurasakan tubuhku kehilangan kontrol, tak mampu lagi untuk bertahan dalam keadaan sadar. Sayup...kudengar semua orang diruangan itu memanggil-manggil namaku, membimbing menyebut kalimat syahadat. Sempat kulihat suamiku, kami berpandangan, ingin kukatakan padanya, ’titip anakku ya bang....’ karena kufikir mungkin episode hidupku kan berakhir saat itu. Tapi mulutku pun sudah tak bisa diajak kompromi, terik alias kejang.... hatiku saja yang berkecamuk dalam dzikir mengingatNya. Aku pasrah, kalau pun aku harus finish…inilah jihadku.... alhamdulillah, kejadian itu tak berlangsung lama selang beberapa jam aku siuman. Saat itulah aku merasa oooh aku pingsan. Sungguh, sebelumnya aku tak pernah merasakannya. Saat melahirkan itulah, kuakrabi perawat, infus, operasi, jarum suntik, pingsan, kateter-kalau ndak salah, itu namanya untuk nyebut selang kencing, dokter, bius, obat dan sederet hal lain yang behubungan dengan perjuangan untuk sembuh. Padahal sbelumnya aku tak pernah dan tak ingin berurusan dengan semua itu. Dokter Boyke artikel tersebut bilang, ia sering menangani penderita eklamsia ini juga tak habis pikir bagaimana bisa bayi yang notabene darahnya sendiri dianggap "musuh" oleh tubuh sang ibu. "Makanya bayi eklamsia itu sebenarnya menderita, maka biasanya beratnya kurang." Ya, itu pula yang terjadi pada anakku, berat badan nya hanya 2200 gram alias 2,2 kg. Alhamdulillah, begitu dipisahkan dari ibunya dia langsung unjuk rasa, nanges sa’kuenceng-kuencengnya dan tubuhnya pun tidak pucat, sehingga dokter Syahnural Lubis yang menanganiku memutuskan bahwa si dedek tak perlu dikurung dalam tabung. Itu anak kecil, beratnya segitu doang karena plasenta ibu rusak, tidak bisa menyalurkan jatah makanan sebagaimana mestinya, kata pak dokter. Duh, anakku... kita fren dong... cukuplah ’perkelahian’ kita. Aku sangat berharap tak ada lagi cerita racun-racunan. Karena sesungguhnya kita saling mencintai, saling menyayangi, semoga Allah mengumpulkan kita di JannahNya ya naak.. sama abee, umee, apo, datok, nenek, paman, pak usu, dan semua pihak yang telah membantu.aamiin. Terima kasih sudah membaca, semoga mendapat manfaat.
Udah lamaaa sekali pengen nulis sekaligus mendpt tempat untuk publikasi. Sebuah kalimat yang kudapat dari blog seorang murid ia ingin bisa nge-blog setiap waktu, setiap hari, setiap jam, setiap menit…blabla, sebegitunyakah? Kalau punya blog, udah lama ada..wis dibuatin suami yang emang kerjaan sehari-harinya bermesraan dengan IT. Tapi ngisinya, duh… mana sempet?? Selama ini aku lebih memilih untuk menuliskan perasaan, ide, atau apalah namanya dalam buku tulis biasa. Itu pun kalau sempat. Kalau soal ide mah, always menari-nari dikepala berebutan minta perhatian, tapi yaah ndak punya cukup waktu untuk secara khusus mengetiknya supaya bisa masuk blog lalu terbaca di dunia tanpa batas, dunianya si maya kata orang. Ini aja tengah malam buta (emang punya mata??he) Kenapa seh? Tulisan ini tidak dibuat untuk mencari-cari alasan, ngape tadak nulis... mumpung lagi semangat, abis ngobrak-ngabrik blog orang, asyik juga, apalagi kalau dapet yang rajin ngutak-ngatik, bagus banget blognya, ada yang biru dan ada yang merah, pasti setiap hari disiram semua, ups... bukan dink!! Tapi didandani (kata desot biar cantik... apa seh?). mungkin karena ga ada kerjaan laen. Kalau aku buanyaak yang mau dikerjain sebagai aktifitas harian, diantaranya bobo, maen, maem, bobo lagi, maen lagi, maem lagi.... trus-trus begitu. Maksudna si ibrahim kecilku. Kalau pas dia bobo bisa sih, mulai nulis, tapi pk buku sodara-sodara karena laptopnya dibawa abi kerja he.... pengen sih punya sendiri, tapi belum urgen yah? nah! Semangat ini semoga terus dapat terpelihara. Tulis ajah, ntar minta suamiku tercinta yang dandani. Welcome for me... thanks udah mau baca, semoga dapat ibrah.
Alhamdulillah blog-ku jadi juga thank you buat yang selalu menyemangati, mendukung, mengomentari, akhirnya kulihat juga tulisan BLOG ANDA SUDAH JADI..... lega.... made in sorang dech!!!yang gaptek kali, trial and error.but, as you read, here i'm, never too late to be here, with all of you. jazakumullahukhairan katsiir.